Selasa, 23 Februari 2010



Para Mujahid Bisnis Kepercayaan Aa Gym
Kamis, 16 Oktober 2003
Oleh : Darandono

Hanya dalam 1,5 tahun, bisnis Aa Gym berbendera MQ Corp. berkembang hingga memiliki 19 unit usaha. Siapa saja yang dipercaya menjadi operator? Bagaimana mengelola orang-orang pilihan?

Abdullah Gymnastiar, atau lebih akrab dipanggil Aa Gym, tentulah bukan sosok asing bagi masyarakat Indonesia sekarang. Sering sekali kiai dan da?i muda berwajah simpatik ini tampil di stasiun teve swasta. Sebenarnya, pemimpin Pondok Pesantren Daarut Tauhiid (DT), Bandung ini bukan hanya da?i kondang yang piawai mengutip ayat suci Al-Quran dan Hadits Nabi lalu merajutnya menjadi nasihat-nasihat yang menyejukkan, tetapi ia juga sudah membuktikan sebagai wirausahawan dengan naluri bisnis yang tajam. Lihat saja, hanya dalam beberapa tahun, bisnis yang dia komandani telah menggurita ke berbagai bidang.

Tak seperti kebanyakan bisnis yang dikelola kalangan pesantren lain, bisnis yang dikomandani Aa Gym tak hanya dipayungi lembaga yayasan ataupun koperasi pesantren. Beberapa bisnisnya sudah dikelola dalam bentuk badan usaha perseroan terbatas, dengan holding company PT MQ Corporation. Bagi kalangan pesantren dan ekonomi komunitas, boleh dibilang bisnis yang dikembangkan Aa Gym sebagai yang terdepan di Tanah Air.

Paling tidak, terdapat 19 unit usaha yang bernaung di bawah bendera MQ Corp. Bidang usahanya sangat beragam, dikelompokkan menjadi tiga: distribusi, manufaktur dan media. Dari 19 unit usaha yang telah dilahirkan tercatat 9 unit usaha berbadan hukum PT seperti Mutiara Qolbun Salim (MQS) yang membidangi distribusi kaset dan buku, MQ Multimedia, MQ Tours & Travel, MQ Media, MQ TV, MQ FM (bisnis radio), MQ Consumer Goods (supermarket), Sakarya Buana Manajemen Qolbu (EMQ) dan MQ Quality. Sementara itu yang masih dalam bentuk divisi bisnis, antara lain: MQ IT, MQ Publication, MQ Production, MQ Fashion, Advertising MQ, MQ Elektronika, MQ Sound System dan MQ Cafe. "Beberapa unit usaha yang telah menghasilkan seperti MQS, MQ TV, MQ FM, MQ Cafe dan MQ Tours & Travel," ungkap Aa Gym, yang tercatat sebagai pemegang saham utama sekaligus Dirut MQ Corp.

Menurut Anwar Hadi Isnianto, Wakil Dirut MQ Corp., dengan total 339 karyawan, saat ini total aset MQ Corp. dan unit-unit usahanya sekitar Rp 12 miliar. Ia juga mau berbagi informasi, omset tahun lalu MQ Corp. Rp 27 miliar, dengan laba bersih Rp 3 miliar. Kontribusi pendapatan tadi berasal dari MQS 50%, MQ FM 20% dan MQ TV 20%. Adapun sisanya (10%) dari divisi lain seperti MQ Tours & Travel, MQ Consumer Goods, dan MQ Cafe.

Sejarah bisnis Aa Gym dimulai dari pendirian Yayasan Daarut Tauhiid (YDT). Fokusnya, tentu saja lebih untuk kegiatan pendidikan dan dakwah. Toh, YDT kini mempunyai program pelatihan unggulan di bawah Badan Pelatihan Manajemen Qolbu, yang malah laris diminati banyak perusahaan besar di Indonesia. YDT juga mengembangkan berbagai kegiatan pendidikan lain, seperti kursus bahasa Arab, bahasa Inggris, pesantren kilat dan wisata rohani.

Tahun 1994 didirikan Koperasi Pondok Pesantren Daarut Tauhiid, agar pengembangan bisnisnya lebih serius. Usaha yang dijalankan Kopontren, antara lain: mengembangkan supermarket, mendirikan Lembaga Keuangan Syariah dan lembaga pendidikannya, menyediakan Pelatihan Ekonomi Syariah, serta mendirikan Cottage dan Cafetaria Daarul Jannah.

0 komentar:

Posting Komentar